Algoritma SHA

By | 04.29 Leave a Comment
SHA adalah secure Hash Algorithm

1.       SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancangoleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai US Federal Information Processing Standard.
2.       SHA adalah Secure Hash Algoritma. Jenis-jenis SHA yaitu SHA-0, SHA-1, dan SHA-2.
3.       Untuk SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang terkenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384, dan SHA-512.

CARA KERJA SHA - 1

Pesan diberi tambahan untuk membuat panjangnya menjadi kelipatan 512 bit ( l x 512 ). Jumlah bit asal adalah k bit. Tambahkan bit secukupnya sampai 64 bit kurangnya dari kelipatan 512 ( 512 – 64 = 448 ), yang disebut juga kongruen dengan 448 ( mod 512 ). Kemudian tambahkan 64 bit yang menyatakan panjang pesan. Inisiasi 5 md variable dengan panjang 32 bit yaitu a,b,c,d,e. Pesan dibagi menjadi blok-blok berukuran 512 bit dan setiap blok diolah. Kemudian keluaran setiap blok digabungkan dengan keluaran blok berikutnya, sehingga diperoleh output ( diggest ). Fungsi kompresi yang digunakan oleh algoritma sha-1 adalah sebagai berikut : A,b,c,d,e  ( e + f (t,b,c,d) + s5 (a) + wt + kt),a,s30(b),c,d.]



PERBANDINGAN SHA-1 DAN MD5

Karena SHA-1 dan MD5 dikembangkan atau diturunkan dari MD4 maka keduanya mempunyai kemiripan satu sama lain, baik kekuatan dan karakteristiknya.

Berikut perbedaan dari SHA-1 dan MD5

1. Keamanan terhadapserangan brute-force. Hal yang paling penting adalah bahwa SHA-1 menghasilkan diggest 32-bit lebih panjang dari MD5. Dengan brute-force maka SHA-1 lebihkuat dibanding MD5.

2. Keamanan terhadap kriptanalisis. Kelemahan MD5 ada pada design sehingga lebih mudah dilakukan kriptanalisis dibandingkan SHA-1

3. Kecepatan. Kedua algoritma bekerja pada modulo 232 sehingga keduanya bekerja baik pada 
arsitektur 32 bit. SHA-1 mempunyai langkah lebih banyak dibandingkan MD5 ( 80 dibanding MD5 64 ) dan harus memproses 160 bit buffer dibanding DM5 128 bit buffer, sehingga SHA-1 bekerja lebih lambat dibanding MD5 pada perangkat keras yang sama.

4. Simplicity. Kedua algoritma simple untuk dijelaskan dan mudah untuk diiemplementasikan karena tidak membutuhkan program yang besar atau table subtitusi yang besar pula.
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: